Karya tulis ilmiah popular yaitu pengetahuan ilmiah yang disajikan dengan
tampilan format dan bahasa yang lebih enak dibaca dan dipahami, fakta yang
disajikan harus tetap obyektif dan dijiwai dengan kebenaran dan metode berfikir
keilmuan.
Intinya adalah pengetahuan ilmiah
yang disajikan dengan menggunakan bahasa yang lebih menarik dan mudah dipahami.
Jika ingin membuat karya ilmiah
popular idenya itu bias datang dari mana saja. Seperti dari Koran atau membaca
buku, pengamatan terhadap fakta, fenomena social masyarakat.
Contoh dari karya tulis ilmiah
popular dari Koran misalnya yang sekarang lagi membuming seperti, tarif parkir
yang naik 100-200%, korban pemerkosaan yang diusir dari sekolah.
Saya ambil contoh membahas
tentang
“banyaknya
peserta UNAS yang tidak lulus”.
Dua sekolah di Provinsi Sumatera
Utara dinyatakan tidak lulus 100 persen dalam ujian nasional (UN) yang digelar
pada 16 sampai 19 April lalu. Namun angka kelulusan secara kumulatif di Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Utara mengalami kenaikan dibanding tahun 2011.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Bahauddin Manik menyebutkan tingkat kelulusan UN tahun ini mencapai 99 persen
lebih. ”Memang ada dua sekolah yang peserta ujiannya tidak lulus 100 persen
karena jumlah pesertanya empat sampai sebelas siswa.
Kedua sekolah yang siswanya 100 persen tidak lulus UN itu
adalah Sekolah Menengah Atas Dorome di Kota Medan dengan jumlah peserta UN
empat siswa dan madrasah aliyah di Kabupaten Langkat dengan peserta UN hanya
sebelas siswa.Data dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, dari 312.684
peserta UN, jumlah siswa yang tidak lulus 288 orang. Tingkat ketidaklulusan
0,07 persen.
Untuk program ujian dengan kelulusan 100 persen adalah Program Keagamaan. Secara rangking, tingkat kelulusan UN di 33 kabupaten/kota Provinsi Sumatera Utara diraih Kota Pematang Siantar, lalu Kota Medan, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Simalungun, dan Kota Sibolga. Pengumuman hasil UN akan dilaksanakan serempak oleh pihak sekolah, Sabtu besok.
Naiknya tingkat kelulusan UN ini dikritisi Komunitas Air Mata Guru. Mereka menyebutkan peningkatan kelulusan peserta UN karena kecurangan. ”Tahun ini lebih parah dan masif dibanding tahun sebelumnya.
Untuk program ujian dengan kelulusan 100 persen adalah Program Keagamaan. Secara rangking, tingkat kelulusan UN di 33 kabupaten/kota Provinsi Sumatera Utara diraih Kota Pematang Siantar, lalu Kota Medan, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Simalungun, dan Kota Sibolga. Pengumuman hasil UN akan dilaksanakan serempak oleh pihak sekolah, Sabtu besok.
Naiknya tingkat kelulusan UN ini dikritisi Komunitas Air Mata Guru. Mereka menyebutkan peningkatan kelulusan peserta UN karena kecurangan. ”Tahun ini lebih parah dan masif dibanding tahun sebelumnya.
Abdi mengklaim, dari hasil investigasi mereka pada hari
pertama pelaksanaan UN April lalu, justru kecurangan hampir di mayoritas
sekolah. Modus kecurangan, kata Abdi, seragam. “Bocoran kecurangan sama,
jawaban disebar melalui handphone,” katanya.
Referensi
http://www.tempo.co/read/news/2012/05/25/058406107/Dua-Sekolah-Tidak-Lulus-Ujian-Nasional-100-Persen
http://www.karyatulisilmiah.com/ciri-ciri-tulisan-ilmiah-populer-dan-murni.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar