Rabu, 04 Januari 2012

Koperasi di Masa Mendatang

KOPERASI DI MASA MENDATANG
                  Pada bulan November berkisar tahun 2001 koperasi di seluruh Indonesia tercatat ada 103.000 koperasi dengan jumlah anggota 26.000.000 orang. Dibandingkan dengan bulan Desember 1998, jumlah itu mengalami peningkatan dua kali lipat. Jumlah koperasi yang masih berjalan sampai bulan November 2001 juga cukup banyak sekitar 96.180 (88,14%).
                 Berkembangnya koperasi di Indonesia tidak lepas juga dari campur tangan pemerintah melalui dukungan yang kuat dan dijalankan dalam waktu lama dan tidak mudah. Semulanya koperasi sangat bergantung terhadap captive market (pemasaran produk yang sudah pasti terjual atau diambil oleh suatu perusahaan dengan dilengkapi dokumen kontrak jual-beli). Padahal tidak selamanya captive market itu menyenangkan dan menguntungkan. Akan ada saatnya, bisnis model ini akan mengalami titik kejenuhan. Selain itu, captive market juga menuntut kewaspadaan, karena tidak ada persebaran risiko.
                  Mengenai jumlah koperasi yang meningkat dua kali lipat dalam waktu 3 tahun 1998-2001. Pada dasarnya tumbuh sebagai tanggapan terhadap dibukanya secara luas pendirian koperasi dengan pencabutan Inpres 4/1984 dan lahirnya Inpres 18/1998. Sehingga orang bebas mendirikan koperasi pada basis pengembangan dan pada saat ini sudah lebih dari 35 basis pengorganisasian koperasi.Kesulitannya pengorganisasian koperasi tidak lagi taat pada penjenisan koperasi sesuai prinsip dasar pendirian koperasi atau insentif terhadap koperasi.
                   Menurut saya koperasi itu merupakan sistem ekonomi yang bisa dibilang untuk masa depan meskipun dalam perkembangannya koperasi itu harus melalui tahap-tahapan tertentu. Dengan meningkatnya perekonomian pasar, produksi, pendidikan di masyarakat, dan bertambahanya orang yang bekerja dikoperasi dan masih banyak juga koperasi yang active itu sendiri merupakan landasan untuk pertumbuhan ekonomi. Kurangnya kemandirian ini memunculkan ketergantungan terhadap dukungan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan koperasi dengan selalu berharap pemerintah meluaskan captive market program.Meskipun pemerintah ikut andil dalam membantu koperasi tetap saja pemerintah masih kurang berperan atau masih kurang serius dalam pembangunan koperasi karena pemerintah cenderung mengikuti idealisme ekonomi barat. Koperasi juga harus selalu mencari inovasi baru dan mempelajari hal-hal apa saja yang di dalamnya dapat mengembangkan koperasinya.
                   Tentunya seluruh hal ini bisa memberikan dampak yang baik jika pihak-pihak yang peduli dan berkecimpung dalam dunia koperasi Indonesia mau bekerja bersama-sama untuk melihat perbaikan dan kemajuan koperasi Indonesia untuk bisa sejajar dan menjadi bagian penting dalam perekonomian Indonesia serta untuk usaha mensejahterakan masyarakat saat ini dan di waktu yang akan datang.